Berita KapoldaSUPeristiwaTop News

Polda Sumut Tegaskan Komitmen Transparansi dalam Kasus Penembakan Remaja di Tol Belmera

MEDAN – Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menjamin transparasi dan akuntabilitas penyelidikan kasus tertembaknya remaja saat tawuran dan melakukan penyerangan terhadap mobil Kapolres Pelabuhan Belawan di Belawan.

Hal ini disampaikan Kapolda usai melakukan pertemuan dengan Komisioner Kompolnas RI Choirul Anam di Gedung Utama Polda Sumut, Selasa (6/5/2025).

Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus yang melibatkan Bidang Propam Polda Sumut, Direktorat Reserse Kriminal Umum, dan Laboratorium Forensik.

Penanganan kasus ini juga diawasi langsung oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) serta Itwasum Mabes Polri.

“Hal ini menunjukkan komitmen Polri dalam menyikapi penembakan yang terjadi di Belawan, yang berakibat salah satu adik kita meninggal dunia. Kami terbuka terhadap situasi ini, dan menyerahkan proses sepenuhnya kepada sistem yang bekerja secara profesional,” kata Irjen Pol. Whisnu Hermawan kepada wartawan di Mako Polda Sumut, Selasa (6/5).

Whisnu menjelaskan, saat kejadian, Kapolres Pelabuhan Belawan melintas di ruas tol tersebut, dan mendapati adanya aksi tawuran antar kelompok pemuda yang melakukan pelemparan terhadap kendaraan yang melintas, termasuk mobil dinas miliknya. “Kapolres turun dan menghalau anak-anak yang mengganggu kendaraan di lokasi itu,” ujarnya.

Berdasarkan kronologi, tawuran tersebut melibatkan kelompok pemuda dari Kelurahan Belawan I dengan pemuda dari Lingkungan 13 Selebes, Kelurahan Belawan II, yang sebelumnya sudah terlibat bentrokan di Jalan Stasiun Simpang Kantor Camat Belawan. Tawuran itu kemudian meluas hingga ke ruas Tol Belmera, sekitar dua kilometer dari gerbang tol.

Komisioner Kompolnas, Muhammad Choirul Anam, yang turut hadir di Polda Sumut menyampaikan bahwa Kompolnas tidak hanya fokus dalam pengawasan proses penyidikan, tetapi juga menyoroti persoalan sosial yang melatarbelakangi kerap terjadinya aksi kekerasan di Belawan.

“Perhatian terhadap problem sosial harus dilihat secara lebih luas. Polisi hadir di ujung ketika kekerasan sudah terjadi. Karena itu, kami mengimbau semua pihak, baik Pemprov, Pemda, maupun organisasi masyarakat, untuk bekerja sama menyelesaikan persoalan ini secara komprehensif,” ungkap Choirul Anam.

Saat ini, korban berinisial B masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sementara proses penyidikan terus berjalan dengan pengawasan ketat dari berbagai pihak untuk memastikan keadilan ditegakkan dan kebenaran terungkap secara objektif.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button